Sunday, March 9, 2008

Menjelang Akhir Q1 2008: Apakah Indeks BEI Tetap Kemilau Ditengah Buramnya Global Market?

Posisi Dow per 8 Maret 2008 telah mengalami total penurunan indeks sekitar 6.3% dari posisi penutupan perdagangan per 27 February yang lalu. Volatility game yang hadir di kuartal pertama 2008 ini bukan sekedar turbulensi pada siklus bullish tapi 100% sudah mencerminkan volatility pada kondisi bearish market.

Dugaan terdahulu saya bahwa Bernanke memberikan killing drug kepada perekonomian US dengan memangkas suku bunga secara drastis tanpa perhitungan yang matang dan tidak tepat waktu ternyata terbukti relevan.

Dengan harga minyak yang telah menyentuh USD 105 dan konversi Yen/USD yang telah menyentuh 102.7 maka bursa di US (demikian pula bursa utama lainnya) akan semakin labil di minggu-minggu mendatang. Beberapa analis telah menyatakan bahwa harga minyak akan menembus USD 110 dan konversi Yen/USD mampu mencapai di 98 dalam beberapa bulan mendatang. Apabila kondisi tersebut terjadi maka akan terjadi global panic di pasar keuangan dunia yang didorong oleh memburuknya kondisi perekonomian dunia.

Saya pribadi berpendapat bahwa langkah yang diambil BoE dan ECB dalam pekan kedepan dapat menghambat laju penurunan indeks di bursa Eropa yang mungkin berdampak positip ke bursa global. Namun BoE dan ECB plus FRB tidak akan mampu mengontrol dinamika harga minyak yang terus membumbung menuju level tertinggi.

Senin depan (10 Maret) diperkirakan pasar modal di Asia akan dimulai dengan penurunan indeks mengikuti ritme pasar di US Jumat kemarin. Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi indeks dari Hang Seng, Nikkei, Strait Times, All Ordinaries dan BSE-Bombay yang ter-benchmark dengan baik dan updated dengan posisi indeks di bursa utama dunia baik di US dan Eropa. Tiada hari tanpa real adjustment, semua adjusted terhadap local factors dan bursa utama.

Sedangkan di BEI terlihat posisi indeks cukup kuat minggu lalu. Mungkin salah satu faktor akibat adanya hari libur Nyepi pada hari Jumat yang lalu. Faktor penyebab lain adalah seperti saya sampaikan sebelumnya bahwa ada indikasi untuk mempertahankan indeks BEI pada cakupan indeks tertentu. Ini cukup riskan karena indeks sudah cukup jauh dari posisi benchmark dengan pasar global.

Senin depan, besar kemungkinan indeks BEI akan merosot drastis guna menyesuaikan dengan kondisi di pasar global. Penurunan sebesar 2-3 persen adalah suatu yang sangat wajar di BEI pada perdagangan awal pekan depan.

Kembali saya menyarankan kepada investor lokal, agar berhati-hati dalam melakukan investasi di pasar saham dan reksa dana saat ini. Pasar global sedang labil, kondisi terburuk bisa terjadi dalam waktu singkat. Amankan investasi anda.

3 comments:

vividtrader said...

menurut Pak Rudi bearishnya sampai kapan? efek penurunan fed rate dan stimulus fiskal terasa efeknya di sektor riil kira2 kapan?

thanx

Socrates Rudy Sirait, PhD said...

Hello Vivid Trader,

Bearish di US market? Minimal sampai dengan akhir Q308, kondisi pasar di US masih condong untuk turun, setidaknya flat di akhir Q3 dengan mengambil patokan perhitungan indeks di awal Q407.

Unknown said...

USD/JPY telah berhasil menembus psikologis support di level 99
Pengeuatan Yen terhadap USD ini diikuti juga dengan melemahnya indeks nikei.

Euro telah mencapai nilai tukar tertinggi terhadap USD

Sedang USD/IDR yang seharusnya berpeluang menguat beberapa hari ini justru melemah ke level 9200.Intip punya intip dan berdasarkan isu yang beredar. beberapa orang mengatakan hal ini terjadi karena intervensi BI.

Efek disektor riil sudah mulai terlihat.Terutama pada cost untuk proses export import yang semakin membengkak.

Dalam kondisi seperti ini orang akan lebih memilih melakukan Carry trade

buy Eur/USD dan buy USD/CHF
dengan memperhatikan Market correlation antara kedua pair tersebut di time frame weekly
perbulan kita sudah dapat profit sekitar 2-3% hanya dengan mengambil keuntungan dari swap interest rate kedua negara tersebut.