Friday, February 22, 2008

Mengenal Decoupling dan Imbas Global

Istilah decoupling sebenarnya baru mulai mencuat dalam tahun-tahun belakangan ini, pada prinsipnya decoupling menggambarkan terjadinya satu pemisahan antara ekonomi beberapa negara yang dahulunya memiliki keterikatan yang kuat.

Decoupling tidak lepas dari pengertian negara maju dan negara berkembang, tidak lepas pula dari outsourcing strategy yang banyak diimplementasikan oleh korporasi global. Decoupling juga sangat erat dengan kekuatan ekonomi Amerika sebagai pasar ekspor terbaik bagi negara yang memiliki produk bagus dan kompetitif di pasar global. Terakhir, decoupling juga erat kaitannya dengan kemajuan teknologi komunikasi dan internet yang telah membuat transaksi pasar keuangan Amerika menjadi lahan menjanjikan bagi trader di seluruh penjuru dunia.

Di tahun 2007, banyak pihak mengatakan bahwa ekonomi Uni Eropa telah menjadi bagian yang tidak terikat dengan ekonomi Amerika, telah terjadi decoupling sehingga pengaruh kedua belahan regional terhadap pertumbuhan dan kondisi masing-masing belahan menjadi tidak penting lagi. Begitu juga, ada pendapat yang mengatakan bahwa Cina telah sedemikian perkasa sehingga proses decoupling dengan ekonomi Amerika telah terjadi secara alamiah. Namun sejarah kejatuhan ekonomi Amerika di awal 2008, telah mengatakan lain, minimal kondisi bursa di berbagai belahan dunia mengalami imbas negatif dengan merosotnya indeks di bursa2 Amerika.

Jadi? Apakah decoupling hanya bicara soal ekonomi riil dan tidak berlaku di dalam industri keuangan global? No sir... nope...
Tepatnya, klaim terjadinya decoupling yang lalu tidak akurat dan terbukti tidak valid di dalam situasi ekonomi Amerika mengalami turbulensi yang signifikan.

Decoupling atau recoupling atau coupling - menurut saya ini bukanlah istilah yang bagus untuk menggambarkan ekonomi global maupun ekonomi regional. Harus dipahami bahwa globalisasi sudah mengurat dan mengakar ke dalam sendi-sendi ekonomi di seluruh belahan dunia. Sehingga tidak perlu adanya strategy khusus untuk menciptakan decoupling, namun tidak perlu pula memaksakan recoupling melalui economic partnership agreement...

Demikian pula dengan ekonomi tanah air Indonesia, decoupling belum menjadi bagian penting dalam pembahasan situasi ekonomi, tapi disadari atau tidak imbas global punya pengaruh penting dalam pembentukan situasi ekonomi tanah air. Decoupling mungkin tidak penting buat mengukur kinerja ekonomi Indonesia, namun perlu diketahui bahwa istilah ini lahir untuk menyatakan bahwa ekonomi global bukan untuk dilawan dan dikalahkan namun untuk dijadikan teman pembawa berkah.

Amin? Amin!

3 comments:

Anonymous said...

hanya mengutip sedikit" Ec Glo"
global, pastinya luas jd lebih dari 1 negara...pasti banyak
dampak..dmn economi penjabaran
sangat luas

AthE said...

apakah terjadinya decoupling meruntuhkan teori pareto efficiency?

Arifin Widjaja Oei said...

Menurut saya tidak, Decoupling bila hanya 2 tetap akan memunculkan decoupling ditempat lain, dan berakibat decoupling tidak efisien lagi saat terlalu banyak group decoupling..