Update terhadap artikel Shanghai Stock Market (SSE) di awal bulan ini. Indeks SSE ditutup di 3,796 pada perdagangan akhir pekan lalu dibawah posisi indeks per 14 January2008 sebesar 5,522. Kurang dari 90 hari kalender, SSE menciut 1,726 point. Indeks SSE di Juni 2005 hanya 998 dan ditutup di 5,261 di akhir 2007 atau 5 kali lipat lebih dalam kurun waktu dua setengah tahun. Apa resepnya? Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkesinambungan, nilai ekspor yang terus membaik, nilai Yuan (murah) yang diproteksi dan tingginya animo berinvestasi di bursa.
Faktor apa yang menyebabkan indeks SSE terus menyusut? Faktor pemicu datang dari gejolak pasar keuangan global, menguatnya Yuan akibat depresiasi nilai tukar USD, turunnya ekspektasi investor terhadap kinerja SSE. Seberapa jauh indeks di Shanghai akan turun? Tidak pasti. Ini akan tergantung dari kebijakan moneter di China, posisi fundamental pasar, nilai Yuan terhadap mata uang lain dalam kurun waktu kedepan, dan kondisi pasar keuangan global.
Tiga peristiwa yang dapat dijadikan acuan untuk menganalisis kondisi SSE kedepan, indeks Nikkei dan kinerja property dan real estate di Jepang pada dasawarsa 1990, sejarah kejatuhan dotcom di tahun 2000 dan bubble di pasar perumahan US – problematika subprime loan yang terjadi saat ini.
Sunday, March 23, 2008
Shanghai Stock Market – The Cash Is (Not) Flying In Air (Anymore)
Labels:
Bahasa,
Bubble,
Krisis,
Pasar Modal,
Saham,
Shanghai,
Subprime Loan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment