Thursday, June 5, 2008

Buktikan BI Rate 8.5% Termasuk Kecil?

Berkaitan dengan tulisan sebelumnya mengenai kenaikan harga minyak di Indonesia serta potensi kenaikan BI rate, maka kali ini saya akan kembali membahas mengenai keputusan BI menaikkan suku bunga menjadi 8.5% beberapa hari yang lalu. Seperti yang telah saya duga bahwa BI sampai dengan akhir tahun akan menaikkan suku bunga total sebesar 75 basis point. Sehingga masih ada 50 point lagi yang kemungkinan akan dilaksanakan sekitar bulan Agustus dan October tahun ini.

Ada dua hal yang bisa ditarik dari kenaikan suku bunga ini, pertama adalah sikap kebijakan Boediono yang tidak agresif dan terlihat lebih matang dalam memahami faktor utama penyebab tingginya kenaikan inflasi. Beliau melihat bahwa menaikkan secara langsung 50 point tidak serta merta akan menahan laju kenaikan inflasi karena kenaikan dipicu oleh faktor global.

Kedua, kenaikan sebesar 25 point juga memberi indikasi bahwa target suku bunga BI di akhir tahun besar kemungkinan hanya sekitar 9% dan bukan 9.5%. Mengapa? Secara psikologis akan sulit buat BI untuk menaikkan 25 point selama 4 kali sampai dengan akhir 2008 - terlalu sering, sehingga berpotensi menimbulkan gejolak di pasar kredit. Sebaliknya menaikkan 50 point pada kesempatan berikut juga akan membuat pasar bereaksi negative karena membuat pelaku pasar berspekulasi terhadap kemungkinan keputusan BI yang berikutnya. Kecuali terjadi gejolak hebat pada harga minyak dan komoditi dunia.

Dari beberapa sumber berita yang saya baca, beberapa pengamat dan ekonom mengatakan bahwa BI rate masih tergolong kecil dengan melihat tingginya angka inflasi. Saya juga setuju bahwa tingkat inflasi saat ini sudah tinggi dan diperlukan kebijakan dari BI selaku central bank untuk memelihara infaltion target. Tetapi ukuran-ukuran apa dari tingkat inflasi yang harus digunakan BI untuk meningkatkan stabilitas ekonomi? Setahu saya stabilitas dari price index sector tergantung dari karakter sector itu sendiri, termasuk besaran, sensitivitas dan magnitude dari sectoral shock.

Sehingga untuk mengatakan tingkat suku bunga relatif kecil atau besar berbanding dengan inflation target maupun angka actual dari inflasi diperlukan pembuktian faktor utama penyebab kenaikan inflasi di masing2 sektor. Bila sekedar membandingkan dengan historical data (atau melihat besaran inflasi saat ini) maka saya khawatir pendapat bahwa tingkat suku bunga BI sebesar 8.5% ini tergolong kecil adalah tidak akurat dan diragukan.

Apakah sekedar mengamini keputusan BI kemudian mengekor dengan mengatakan 8.5% adalah termasuk kecil merupakan pendapat yang bermanfaat bagi masyarakat? Saya rasa masih banyak faktor yang dapat digunakan pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian dengan tetap memberikan ruang yang cukup bagi pasar kredit. Suku bunga hanyalah satu alat dari sekian banyak alat untuk menjaga stabilitas perekonomian menuju ekonomi yang tumbuh. Bukan harga mati bukan pula segalanya. 8.5% sudah relatif tinggi dan perlu pertimbangan matang untuk menuju 9% - gunakanlah alat kebijakan lain untuk stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi.

Atau ada yang sanggup membuktikan bahwa 8.5% adalah kecil (tentu saja dengan memberikan proyeksi kenaikan inflasi di masing2 sektor sampai akhir 2008)? Memang ada diantara pengamat dan ekonom tersebut yang telah lama tahu bila harga minyak akan mencapai USD 150 atau bahkan USD 200 dan mampu memprediksi laju kenaikan harga minyak? Saya ragu.

Jaman sekarang kok masih asal njeplak....

No comments: