Sunday, April 13, 2008

The Tug of War Between Tuan Bear and Tuan Bull

Indeks Dow kembali ditutup melemah Jumat kemarin dengan penurunan tajam sebesar 256.56 point atau turun 2.04%. Kejadian yang sama dialami pula oleh bursa utama Eropa yang turun 1.1% sampai dengan 2%. Dengan demikian perdagangan di bursa Asia pada hari Senin, 14 April depan akan diwarnai dengan tekanan jual yang akan membawa indeks bursa kembali turun.

Menurut berbagai media, pemicu penurunan indeks di Dow kali ini disebabkan oleh laporan kinerja yang buruk dari General Electric (GE) dan UPS. Dalam pustaka pribadi saya, lebih enak dibaca bahwa kambing hitam yang dikorbankan kali ini adalah GE dan UPS. Seandainya saja pengalaman GE dan UPS terjadi pada bullish market, tentu indeks Dow tidak akan terpotong sampai 2.04%. Dengan kata lain, penurunan 2.04% dipacu oleh berbagai variable yang memang sudah rapuh dan tekanan jual yang telah mencapai ambang batas. Sentakan terakhir dari tuan Bull dalam perlombaan kali ini dibalas dengan tarikan kuat tuan Bear membuat kejuaran tarik tambang di bursa US pekan lalu (sekali lagi) dimenangkan oleh tuan Bear.

Mari kita cermati pergerakan indeks NDX/NASDAQ 100, SPX/S&P500, INDU/Dow Jones IA dan COMP/NASDAQ Composite Index dengan menarik data 3 bulan dan 6 bulan kebelakang terhitung Jumat 11 April yang lalu. Berdasarkan indeks 100 per tanggal 13 January 2008 maka dari grafik di bawah, dapat terlihat penurunan sebesar 3% di INDU, 5% di SPX dan 7% di NDX dan COMP. Angka terlihat tidak signifikan dan lumrah terjadi pada satu siklus pasar. Namun demikian bila indeks 100 kita geser 6 bulan ke belakang maka akan terlihat angka penurunan yang tajam, 12% di INDU, 14% di SPX, 16% di NDX dan 18% di COMP.



Saya tidak bermaksud dan berminat untuk memprediksi berapa besar penurunan ketiga indeks sepanjang sisa hari di 2008. Terlalu sulit untuk dicari jawaban yang paling akurat. Seperti dalam satu artikel dari Roubini yang mengatakan “But as usually the case in economic forecasting, neither the best case nor the worst case scenario works out but usually somewhere in the middle.” Ini sekedar memperlihatkan bahwa indeks bursa di US terus mengalami penurunan dan telah mencapai angka yang signifikan.

Bagaimana dengan BEI di Senin besok? Seperti saya sampaikan di awal bahwa bursa di Asia akan melorot di Senin besok maka BEI juga akan mengalami nasib yang sama. Dua hari perdagangan terakhir, indeks melesat dari 2180 pada penutupan Rabu 9 April menjadi 2303 pada penutupan Jumat 11 April. Total kenaikan mencapai 123 point. Luar biasa. Hanya saja perlu diingat indeks juga pernah melorot lebih dari 100 point di Kamis 3 April 2008.

Dalam pengamatan saya, beberapa saham pilihan telah mencapai harga yang terlalu tinggi di Jumat kemarin. Diantaranya adalah ASII, AALI, PTBA, BUMI, INCO, MEDC dan saham utama di industri perbankan. Dengan adanya tekanan dari pasar global dan tekanan jual dari retail investor terutama dari yang belum sempat merealisasikan keuntungan pada pekan lalu maka saham2 tersebut akan kembali turun. Sebesar apapun kekuatan fund management di liga utama dalam menggerakkan pasar tidak akan mampu mengalahkan tekanan jual di hari Senin besok.

Senin besok, tali tambang di BEI kemungkinan besar dikuasai tuan Bear. Kutunggu murahmu!

No comments: